SEJARAH SEBAGAI ILMU

NAMA                  = WINDY ANASTASYA
KELAS                    = X – IPS1
“SEJARAH PEMINATAN”
Sejarah sebagai Ilmu
Setiap ilmu pengetahuan memiliki seperangkat aturan dan petunjuk yang membantu ketetpan hasilnya. Terhadap msyarat menjadi sebuah ilmu, antara lain memiliki metode dan objek penelitian. Sejarah seperti halnya ilmu pengetahuan lainnya memiliki metode dan objek penelitian.
Objek kajian sejarah adalah hal yang dipikirkan, dikatakan, dirasakan, dan dialami oleh manusia dalam ruang dan waktu. Sebenarnya, selain sebagai objek, manusia dalam ilmu sejarah bertindak sebagai subjek, yaitu orang yang meneliti peristiwa sejarah. Oleh karena itu, sejarah dikategorikan sebagai ilmu tentang manusia. Selain itu, sejarah mempunyai metode yang terdiri dari heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Sebagai ilmu, sejarah termasuk ilmu – ilmu empiris ( bahasa Yunani empeiria yang berarti pengalaman ), artinya sejarah berstandar pada pengalaman manusia yang sebenarnya, baik pengalaman indrawi maupun pengalaman batiniah ( kepercayaan, nilai, norma, etos, pandangan hidup, dan lain – lain ). Pengalaman itu direkam dalam okumen, baik dokumen tertulis maupun dokumen tidak tertulis.
Meskipun sama – sama berdasarkan pada pengalaman, pengamatan, dan penyerapan, terdapat perbedaan mendasar antara sejarah dan ilmu alam. Dalam ilmu alam, percobaan dapat diulang – ulang, sedangkan sejarah tidak dapat mengulangi percobaan. Contohnya, Revolusi Indonesia tahun 1945 tidak dapat diulang kembali, hanya sekali terjadi. Dalam hal fakta, fakta sejarah adalah fakta manusia, sedangkan dalam ilmu – ilmu alam adalah fakta alam.
Sejarah sering disebut tidak ilmiah hanya karena tidak termasuk ilmu – ilmu alam. Ternyata cara kerja keduanya sama. Perbedaan antara sejarah dan ilmu – ilmu alam tidak terletak pada cara kerja, tetapi pada objek. Ilmu – ilmu alam yang mengamati benda – benda tertentu saja, sedangkan sejarah mengamati manusia. Benda – benda itu mati, sedangkan manusia itu hidu. Benda mati tidak berpikir, sedangkan manusia itu berpikir dan berkesadaran. Oleh karena itu, ilmu – ilmu alam menghasilkan hukum alam yang berlaku umum dan pasti, sedangkan sejarah menghasilkan generalisasi yang tidak seperti ilmu – ilmu alam.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KERAJAAN KALINGGA